Hari ini Tanggal 23 November 2012 bertepatan dengan 9 Muharram 1434 H. Beberapa waktu yang lalu, pernah saya posting tentang Keutamaan Bulan Muharram, dan postingan hari ini khusus membahas tentang Keutamaan Hari Asyura dan Peristiwa Bersejarah yang terjadi pada hari tersebut yang Insya Allah kita peringati besok.
Hari Asyura (عاشوراء ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam kalender Islam. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.
10 Muharram
10 Muharram
Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680 M). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena kaum Yahudi sudah terbebas dari Fira'un (Exodus).
10 Muharram
10 Muharram
Menurut tradisi Sunni, Muhammad berpuasa pada hari tersebut dan meminta orang-orang pula untuk berpuasa.
10 Muharram
10 Muharram
Sebelum membahas keutamaan Puasa ‘Asyura, sungguh puasa itu sendiri adalah amalan yang Allah sendiri akan membalasnya, dan dilipatkan gandakan tanpa batas pahalanya.
Setelah membaca hadits-hadits Nabi secara umum tentang keutamaan orang yang berpuasa, di dalam bulan Muharram terdapat anjuran secara khusus untuk berpuasa pada Hari ‘Asyura.
Dari kedua hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum bepuasa pada Hari ‘Asyura adalah mustahab (dianjurkan), yang sebelumnya adalah wajib. Tatkala disyariatkan Puasa Ramadhan, maka hukum Puasa ‘Asyura menjadi Sunnah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap amalan kebaikan anak Adam akan di lipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim)
Kemudian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (yang artinya), “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Setelah membaca hadits-hadits Nabi secara umum tentang keutamaan orang yang berpuasa, di dalam bulan Muharram terdapat anjuran secara khusus untuk berpuasa pada Hari ‘Asyura.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)Dalam hadits ini disebutkan bahwa puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan di dalam bulan Muharram terdapat anjuran untuk berpuasa di Hari ‘Asyura.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)Kemudian terdapat suatu hadits yang menceritakan bahwa seorang laki-laki datang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam tentang pahala puasa hari ‘asyura. Maka Rasulullah menjawab: Aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Shahabat ‘Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam mengerjakan Puasa ‘Asyura dan memerintahkan kepada para shahabat untuk berpuasa. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah meninggalkan hal tersebut- yakni berhenti mewajibkan mereka mengerjakan dan hukumnya menjadi mustahab (sunnah).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Kemudian perkataan shahabat Mu’awiyyah Radhiyallahu ‘anhu, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Hari ini adalah hari ‘Asyura. Allah tidak mewajibkan atas kalian berpuasa padanya, tetapi aku berpuasa, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah. Dan barangsiapa yang ingin berbuka (tidak berpuasa), maka berbukalah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari kedua hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum bepuasa pada Hari ‘Asyura adalah mustahab (dianjurkan), yang sebelumnya adalah wajib. Tatkala disyariatkan Puasa Ramadhan, maka hukum Puasa ‘Asyura menjadi Sunnah.
Itulah berbagai peristiwa bersejarah para nabi yang terjadi pada bulan Muharam. Jadi sangat wajar jika umat islam kemudian berpuasa karena menghormati berbagai peristiwa positif tersebut.
Peristiwa Bersejarah yang terjadi pada 10 Muharam :
- Setelah beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam as. Ratusan tahun bertobat.. Begitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan tobat ini.
- Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Idris as telah dibawa ke langit sebagai tanda bahwa Allah SWT telah menaikkan derajatnya beliau.
- Pada tanggal 10 Muharam, perahu Nabi Nuh as mulai berlabuh, karena banjir yang melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga saja yang ikut. Kita ini merupakan anak cucu dari 40 keluarga tersebut, dan ini merupakan penghormatan kepada Nabi Nuh as karena 40 keluarga ini saja yang selamat dan dipilih oleh Allah SWT. Selain 40 keluarga itu, mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Nabi Nuh as.
- Pada tanggal 10 Muharam, Nabiyullah Ibrahim as diangkat sebagai kekasih Allah (khalilulah) dan juga hari dimana Nabi Ibrahim diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim as diberi penghormatan dengan cara Allah memerintahkan kepada api supaya menjadi dingin dan tidak membakar Nabi Ibrahim as, hingga selamatlah Nabi Ibrahim as dari kekejaman Namrud. Sungguh sesuatu yang diluar nalar manusia, namun begitulah adanya, api dicipta oleh Allah SWT dan Allah sajalah yang mampu menundukkannya.
- Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT menerima taubat Nabi Daud as. Seperti riwayat yang telah ada bahwa Nabi Daud as ini sudah memiliki istri 99 orang, namun karena masih ingin memiliki istri lagi, maka istri orang hampir saja direbutnya. Untung saja Nabi Daud as segera ditegur oleh Malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Malaikat ini menyamar sebagai manusia bisa dan menyindir atas perbuatan Nabi Daud as. Oleh karenanya, sadarlah Nabi Daud as atas perbuatannya dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebagai penghormatan kepada Nabi Daud as, maka Allah SWT mengampuni beliau pada tanggal 10 Muharam.
- Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT mengangkat Nabi Isa as ke langit. Dan Allah SWT menukar Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini adalah suatu bentuk penghormatan kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.
- Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Musa as diberi mukjizat untuk membelah lautan untuk dilalui tentara Nabi Musa as dan pada tanggal itu pula Fir'aun ditenggelamkan di tengah lautan. Mukjizat yang dikaruniakan Allah SWT kepada Nabi Musa as ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as dengan Haman dan Qarun. Pada tanggal 10 Muharam, doa Nabi Musa as untuk mengubur semua harta Qarun dikabulkan oleh Allah SWT.
- Pada tanggal 10 Muharam Nabi Yunus as telah dikeluarkan dari perut ikan Nun setelah berada dalam perut ikan selama 40 hari. Allah SWT telah memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus as dengan cara ikan Nun menelannya. Namun pada akhrinya Allah SWT menerima taubat beliau dan mengeluarkannya dari perut ikan itu.
- Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman. Tanggal itu merupakan suatu penghormatan kepada beliau. Akhirnya sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Sulaiman berpuasa dan beriibadah kepada Allah SWT.
Demikianlah berbagai peristiwa bersejarah para nabi yang terjadi pada bulan Muharam.
Jadi sangat wajar jika umat islam kemudian berpuasa karena menghormati berbagai peristiwa positif tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar